Langsung ke konten utama

Pengertian Piutang Adalah

Assalam Mu'alaikum wr. wb.

selamat dan salam saya pada pembaca.
saya akan sedikit berbagi akan ilmu akuntansi. semoga ini jadi ladang ilmu pembaca.

Pengertian Piutang

1. Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90 hari     (sembilan puluh hari). Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang-barang atau jasa-jasa yang dijual secara kredit. Piutang bagi kegunaan akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan jumlah uang tunai.
Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli.  Mengingat piutang merupakan harta perusahaan yang sangat likuid maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang memuaskan dengan para debitur sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan.
Piutang  dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain”.
Menurut Soemarso piutang usaha adalah atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang:“Perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang”.
Selain itu pengertian piutang yang pada umumnya digolongkan dalam aktiva lancar yang berarti  bahwa tagihan-tagihan pada pihak lain yang nantinya akan diminta pembayarannya dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu tahun) yang biasanya digolongkan dalam piutang jangka pendek
Piutang usaha jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu:
1.   Piutang usaha/piutang terhadap langganan
Piutang usaha/piutang terhadap langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat sebagai tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha perusahaan yang normal/kurang dari 1 tahun, disajikan dalam neraca sebagai aktiva lancar, tetapi apabila telah lebih dari jangka waktu 1 tahun maka akan dilaporkan sebagai aktiva tidak lancar. Jadi tagihan kepada langganan yang biasanya disebut piutang dagang adalah tuntutan keuangan terhadap pihak lain baik perorangan maupun organisasi-organisasi atau debitur-debitur lainnya.

2.   Piutang yang akan diterima
Piutang yang akan diterima merupakan kontrak prestasi yang sebenarnya sudah menjadi hak perusahaan, akan tetapi belum/tidak saatnya untuk diterima, piutang ini timbul pada suatu akhir periode dimana sebenarnya tagihan tersebut akan diterima pada periode yang akan datang.

Adapun hal-hal yang termasuk dalam piutang yang akan diterima adalah:
a. Bunga yang masih harus diterima yang timbul dari aktiva yang dimiliki perusahaan, seperti wesel tagih dan bon.
b. Piutang sewa yang masih harus diterima yang timbul dari hasil penyewaan, seperti gedung, mobil dan alat-alat besar lainnya.
c. Pendapatan piutang merupakan pendapatan yang akan diterima sebagai hasil investasi dalam perusahaan.

Penggolongan piutang dan umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu:
a. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam 1 tahun atau siklus usaha normal
b. Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih dalam jangka waktu 1 tahun
c. Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi dikarenakan pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih)
d. Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk menghindari piutang tidak tertagih

2. Jenis-jenis Piutang
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori yaitu piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain
sebagai berikut :
1.   Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar.
2.   Wesel Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun. Maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu kadang-kadang disebut piutang dagang
3.   Piutang lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain-lain meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.

Perbedaan masing-masing Jenis Piutang
1. Piutang dagang/usaha.
Jangka waktu kurang dari 1 tahun 2/10, n/30.
Dimasukkan  dalam aktiva lancar.
Berkaitan dengan operasi utama perusahaan sehingga harus dapat ditagih.
2. Piutang wesel.
Jangka waktu bermacam-macam tetapi pada umumnya paling sedikit 60 hari.
Bagian yang jatuh temponya dalam waktu 1 tahun diperlakukan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun piutang jangka panjang.
Mensyaratkan adanya jaminan sehingga jika saat jatuh tempo tidak dapat melunasi maka jaminan tersebut dapat dijual.
3. Piutang lain-lain.
Jangka waktu lebih dari satu tahun atau termasuk dalam piutang jangka panjang.
Pada umumnya termasuk dalam piutang jangka panjang.
Tidak berkaitan dengan operasi sehari-hari dan biasanya dilaporkan dineraca sebagai kelompok aktiva tidak lancar.

3. Pengertian wesel tagih
Wesel tagih yaitu janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak lain untuk sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan dating.
Ada 2 macam wesel tagih yaitu :
1.   Wesel tagih tidak berbunga, yaitu wesel tagih yang tidak mencantumkan bunga, dengan demikian nilai nominal = nilai nominal pada jatuh temponya
2.   Wesel tagih berbunga, yaitu yaitu wesel tagih yang mencantumkan bunga, dengan demikian pada hari jatuh temo wesel = harga nominal wesel + bunga mulai tangal penarikan s/d jatuh tempo

4. Penjualan wesel tagih
Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual kepada bank atau pihak pihak lain. Kadang-kadang penjualan demikian ini disebut juga dengan pendiskontoan wesel. Dalam hal ini penerimaan wesel melakukan endosemen terhadap weselnya. Bank akan mnerima imbalan yang dsebut diskonto.Diskonto adalah bunga yan diperhitungkan di muka. Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan janka waktunya adalah antara saat wesel diserahkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

5. Pengendalian internal piutang
Piutang memerlukan pengendalian internal yang sama seperti aktiva perusahaan lainnya.  Seluruh fungsi akuntansi harus dibuat sehingga pekerjaan salah seorang karyawan dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap pekerjaan karyawan lainnya.  Perusahaan yang memiliki suatu jumlah besar wesel mungkin menemukan keguanaan dari suatu pendaftaran wesel tagih sangat membantu.  Dia menyediakan informasi rinci atas setiap wesel, dan membantu dalam menagih wesel secara tepat waktu.   Pengendalian piutang yang tepat juga termasuk memperoleh persetujuan penjualan kredit, pengembalian penjualan dan penyisihan, serta diskon penjualan.
Pengendalian yang layak terhadap piutang dapat dilakukan dengan cara
a. Penyelenggaraan catatan piutang dalam kondisi yang memuaskan untuk memenuhi kepedulian kepala bagian keuangan
b. Penerapan dan penyelenggaraan pengaamanan pengendalian internal yang diperlukan
c. Penyiapan laporan yang diperlukan untuk pinpinan kredit mengenai kondisi piutang dan hal-   hal yang berhubungan
d. Penilaian piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentkan pengisihan cadangan yang diperlukan

Sebelum pemberian piutang dilakukan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu:
1. Kebijakan kredit, kebijakan ini meliputi penetapan batas kredit, jaminan yang diperlukan, car pembayaran, penetapan diskon dan lain-lain. Penetapan kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi atas kredit.
2. Penyelidikan kredit, sebelum kredit disetujui, penyelidikan kredit perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai debitur, formula yang biasa dipakai maslah ini meliputi, informasi dari pihak lain, masal bank dan lembaga-lembaga lainya yang merupakan relasi debitur. Dalam hal ini diperlukan pengendalian internal karena piutang sebagai salah satu bentuk investasi, haruslah control dengan baik. Pengendalian internal dimaksudkan untuk meminimalkan adanya kecurangan yang terjadi, adapun kecurangan tersebut adalah :

a. Lapping
Lapping adalah penggelapan oleh pemegang kas dengan melakukan pinjaman tanpa persetujuan yang berwenag. Hal ini dilakukan dengan cara menunda pencatatn penerimaan kas. Kegiatan ini biasanya terdapat 3 unsur yaitu :
1. Belum mencatat semua penerimaan kas
2. Mengambil untuk kepentingan pribadi penerimaan yang belum di catat
3. Gali lobang tutup lobang
b. Window dressing
Window dressing adalah memberikan suatu gambaran neraca yang bagus tetapi bukan yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena hasil kerja pejabat dalam perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung dinilai berdasarkan baik atu tidaknya mutu dari kredit itu sendiri
c. Penggelapan piutang
Dengan jalan menghapus piutang dari pembayaran koperasi kemudian menagih piutang-piutang tersebut untuk mencari keuntungan pribadi

Untuk dapat pengendalian internal yang baik atas piutang harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Fungsi yang dilakukan oleh pegawai yang menangani transaksi penjualan harus dipisahkan dari fungsi pembukuan
2. Fungsi penerimaan hasil pengihan piutang harus dipisahkan dari fungsi pembukuan piutang
3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang, harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).

itu saja cukup bagi pembaca. untuk kejelasan singkat kalau kurang tanya mesin pencari.

hehehe

Wassalam Mu'alaikum WR. WB.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.peoi.org/Courses/Coursesba/ac/temp/ac9t3.html
https://www.google.com/url?sa
http://shintawatirannotikah.wordpress.com/2013/02/11/makalah-manajemen-piutang/

http://aktkeu.blogspot.com/2013/10/piutang-usaha-dan-piutang-wesel.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Torsi standart sesuai ukuran diameter baut

Selamat datang di blog saya. semoga bermanfaat. tetap bangga pada Tohnichi untuk urusan Tohnichi. saya akan share standard torsi untuk pemakaian baut dengan material sebagai berikut: berikut tabelnya. apabila ada permintaan untuk mengetahui berapa bolt stress kita menjual ultrasonic untuk pengecekan bolt stress. dan hub kami. terimakasih

4 Characteristic Factors

Salam Characteristic Factors of defects in bolt tightening oke remember 4 M's 1. MAN 2. METHON 3. MACHINE 4. MATERIAL MAN Man or human factors (also known as ergonomics) is the study of how humans behave physically and psychologically in relation to particular environments, products, or services. Many large manufacturing companies have a Human Factors department or hire a consulting firm to study how any major new product will be accepted by the users that it is designed for. A human factors specialist typically has an advanced academic degree in Psychology or has special training. source In Case Making in Characteristic Factors of defects in bolt tightening - Missed Tightening - Improper Tightening tool Usage Next Number Two METHOD methods are the physical actions employed to perform a task. Evaluating and modifying work methods to prevent discomfort and injury is one of several components of an effective ergonomics program. Work meth

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN

Assalam Mu'alaikum wr. wb. selamat dan salam saya pada pembaca. saya akan sedikit berbagi akan ilmu akuntansi. semoga ini jadi ladang ilmu pembaca. langsung saja. SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN SISTEM DAN PROSEDUR YANG BERSANGKUTAN DENGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN 1. Prosedur pencatatan produk jadi 2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual 3. Prosedur pencatatan harga produk jadi yang diterima kembali dari pembeli 4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses 5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli 6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok 7. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang 8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang 9. Sistem penghitungan fisik persediaan 1. PROSEDUR PENCATATAN PRODUK JADI A. Deskripsi Prosedur Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem akuntans